Interiornya bergaya tahun 1900-an gitu. Konsepnya memang sengaja menyajikan atmosfer interior awal2 abad ke 20. Terus terang baru pertama kali ini dateng ke kafe nya Chantal.
"If you marry next time, you must be take pictures in here. I'll preparing special place for you,"kata Chantal sore itu.
Well, kayaknya emang cocok sih kafe ini buat private party aja sama temen2 deket.
Tamu2 di kafe ini datang dan pergi, silih berganti. Mereka biasanya mampir saat kebetulan melewati kafe ini. Sekedar untuk minum bir atau kopi. Atau bahkan sekedar untuk take away beli cake or pie untuk dessert.
Anyway, kafe di Belgia, seperti halnya kafe di negara Eropa lainnya, hanya menyajikan menu minuman aja. Dari kopi, teh, jus, hingga alkohol. Kalo di Indonesia, arti kafe tuh jadi luas, sama fungsinya seperti restaurant. Menyajikan makanan besar juga (salah kaprah atau memang disengajain begitu. Gak tau deh ya). Kalo di sini, hanya restaurant ya jual menu untuk makan besar (baca: Makan siang dan makan malam). Yang judulnya Kafe atau Taverne, hanya menyediakan minuman dan makanan kecil berupa snacks atau cake.
Anyway, kafe di Belgia, seperti halnya kafe di negara Eropa lainnya, hanya menyajikan menu minuman aja. Dari kopi, teh, jus, hingga alkohol. Kalo di Indonesia, arti kafe tuh jadi luas, sama fungsinya seperti restaurant. Menyajikan makanan besar juga (salah kaprah atau memang disengajain begitu. Gak tau deh ya). Kalo di sini, hanya restaurant ya jual menu untuk makan besar (baca: Makan siang dan makan malam). Yang judulnya Kafe atau Taverne, hanya menyediakan minuman dan makanan kecil berupa snacks atau cake.
No comments:
Post a Comment